Oleh: Hasan Basri Hambali
Pada setiap bulan Robi'ul Awwal, sebagian besar kaum muslimin khususnya di Indonesia biasanya merayakan peringatan maulid Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam, sehingga bulan ini sering disebut bulan "mulud" oleh sebagian kalangan.
Perayaan Maulid ini adalah ungkapan rasa syukur kita atas dilahirkannya sosok agung Baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Imam Jalaludin as-Suyuthi berkata:
وَأَمَّا مَا يُعْمَلُ فِيهِ فَيَنْبَغِي أَنْ يُقْتَصَرَ فِيهِ عَلَى مَا يُفْهِمُ الشُّكْرَ لِلَّهِ تَعَالَى مِنْ نَحْوِ مَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ مِنَ التِّلَاوَةِ وَالْإِطْعَامِ وَالصَّدَقَةِ
وَإِنْشَادِ شَيْءٍ مِنَ الْمَدَائِحِ النَّبَوِيَّةِ وَالزُّهْدِيَّةِ الْمُحَرِّكَةِ لِلْقُلُوبِ إِلَى فِعْلِ الْخَيْرِ وَالْعَمَلِ لِلْآخِرَةِ. انتهى
وَإِنْشَادِ شَيْءٍ مِنَ الْمَدَائِحِ النَّبَوِيَّةِ وَالزُّهْدِيَّةِ الْمُحَرِّكَةِ لِلْقُلُوبِ إِلَى فِعْلِ الْخَيْرِ وَالْعَمَلِ لِلْآخِرَةِ. انتهى
Adapun amalan yang dilakukan pada peringatan maulid nabi, hendaknya dibatasi pada upaya menunjukkan rasa syukur kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, seperti membaca al-Qur'an, memberikan makanan, shodaqoh, membaca puji-pujian kepada Baginda Nabi dan puji-pujian zuhud yang dapat menggerakan hati manusia untuk melaksanakan kebaikan dan amalan-amalan akhirat. (al-Hawi lil Fatawi, Juz 1, hal. 229).
Rasa syukur ini dihubungkan dengan eksistensi Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam sebagai wasilah uzhma adanya manusia di muka bumi ini, bahkan adanya alam semesta secara keseluruhan. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadits qudsi:
وَلَوْلَاكَ مَا خَلَقْتُ الْأَفْلَاكَ
"dan seaindainya tidak ada engkau (Muhammad) Aku tidak akan menciptakan alam ini". (Nuzhat al- Majalis wa Muntakhob an-Nafa'is Juz 2, hal. 97)
Di samping itu, kehadiran sosok Baginda Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam yang diutus oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala sebagai pembawa rahmat (kasih sayang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala) juga merupakan nikmat besar yang wajib kita syukuri. Betapa tidak, beliaulah yang membawa manusia dari zaman kegelapan jahiliyah menuju cahaya ilmiah imaniyah, menghapus perbudakan, mengangkat harkat dan martabat kaum lemah termasuk kaum wanita, menyempurnakan akhlak mulia dan berjuta kebaikan yang dirasakan oleh seluruh hamba Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ} الأنبياء: 107}
"Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS. AL-Anbiya : 107)
Dengan demikian memperingati maulid nabi merupakan wujud kecintaan kepada beliau Shollallohu 'Alaihi Wasallam.
Wallohu a'lam bish-showab