Oleh: Hasan Basri Hambali
بسم الله الرحمن الرحيم
“Dengan menyebut Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang”
Diantara makna yang terkandung dalam lafazh basmalah, bahwa huruf "bâ" mengandung makna
bahâ`allôh (keluhuran Alloh), "sîn" bermakna sanâ`allôh (keagungan
Alloh), dan "mîm" bermakna majdullôh (keagungan Alloh). Pendapat yang
lain menyebutkan, bahwa "bâ” bermakna bukâ` at-ta`ibîn (menangisnya orang-orang yang
bertaubat), "sîn" bermakna sahw al-ghôfilîn (lalainya orang-orang
yang lalai), dan "mîm" bermakna maghfiroh Allôh (ampunan Alloh).
Lafazh Alloh merupakan sulthôn al-asmâ`, yaitu nama yang menghimpun
seluruh nama-nama Alloh dalam asmâ` al-husnâ. Sedangkan “ar-Rohmân” dan “ar-Rohîm”
adalah dua nama Alloh, diantara maknanya adalah, bahwa ar-Rohmân adalah Alloh yang
selalu memberi apabila dipinta, dan ar-rohîm adalah Alloh yang tidak suka jika
tidak dipinta. Penggunaan kedua nama ini mengandung isyarat bahwa rohmat Alloh
mendahului murka-Nya. Nabi Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إن لله تعالى مائة رحمة، أمسك عنده تسعة وتسعين وأنزل
منها رحمة واحدة فيها تتراحمون، وان الله تعالى يضمها يوم القيامة إلى تلك فيرحم بها
عباده
Sesungguhnya Alloh memiliki seratus rohmat (kasih sayang), Dia
menahan 99 di sisi-Nya, dan menurunkan satu dari rohmat-rohmat-Nya tersebut,
dengannya kalian saling menyayangi. Dan sesungguhnya Alloh akan mengumpulkannya
dengan rohmat-rohmat-Nya itu pada hari kiamat, Dia menyayangi hamba-hamba-Nya
dengan rohmat-rohmat itu.
Lafazh “bismillâh ar-rohmân ar-rohîm” mengandung berbagai keistimewaan,
diantaranya dijelaskan dalam sebuah hadits:
لا يرد دعاء أوله بسم الله الرحمن الرحيم
Do’a yang diawali dengan “bismillâh ar-rohmân ar-rohîm” tidak akan
ditolak.
Keistimewaan lain diriwayatkan dalam hadits mi'rôj, bahwa Nabi
Shollallôhu 'alayhi wa sallam bersabda:
ليلة أسري بي إلى السماء نزل جبريل عليّ وقال يا محمد
افتح عينيك، ففتحت عيني فنظرت وإذا أنا عند شجرة عظيمة وعندها قبة من درة بيضاء ولها
باب من ذهب أحمر وعلى الباب قفل من ذهب أحمر لو اجتمع من في الدنيا وصعدوا على تلك
القبة كانوا مثل الطائر الجالس على الجبل أو كالسابح في البحر فرأيت هذه الأنهار تجري
من القبة فلما أردت أن أرجع قال لي جبريل إلى أين تذهب ألا تدخلها فقلت يا أخي يا جبريل
كيف أدخلها وعليها قفل من ذهب فقال افتحه فإن مفتاحها بسم الله الرحمن الرحيم فرأيت
نهر الماء يجري من ميم بسم ورأيت نهر اللبن يجري من هاء الجلالة ورأيت نهر الخمر يجري
من ميم الرحمن ورأيت نهر العسل يجري من ميم الرحيم فعلمت أن هذه الأنهار منبعها من
بسم الله الرحمن الرحيم
Pada malam aku diberjalankan ke langit, Jibril turun kepadaku dan
berkata, "Wahai Muhammad bukalah kedua matamu!" Kemudian aku membuka
mataku, pada saat itu aku berada di dekat sebuah pohon besar, di sana terdapat kubah
dari mutiara putih, kubah tersebut mempunyai pintu dari emas merah, dan pada pintu
itu terdapat kunci dari emas merah. Jika manusia yang ada di dunia berkumpul
dan menaiki kubah tersebut, maka mereka seperti burung yang bertengger di atas
gunung, atau seperti orang yang berenang di lautan. Kemudian aku melihat
sungai-sungai yang mengalir dari kubah tersebut, ketika aku hendak kembali, Jibril
berkata kepadaku, "Mau ke mana engkau, tidakkah engkau memasukinya?"
Aku berkata, "Wahai Jibril, bagaimana aku memasukinya, kubah itu mempunyai
kunci dari emas." Jibril berkata, "Bukalah, sungguh kuncinya adalah
bismillâh ar-rohmân ar-rohîm." Lalu aku melihat sungai air mengalir dari “mîm”
lafazh "bismi", sungai susu megalir dari "ha" lafazh “Alloh”,
aku melihat sungai arak mengalir dari "mîm" lafazh "ar-rohmân",
dan aku melihar sungai madu mengalir dari 'mîm" lafazh "ar-rohîm.
Maka aku mengetahui bahwa sumber sungai-sungai ini bersumber dari lafazh
bismillâh ar-rohmân ar-rohîm.
Wall ôhu a’lam bish showâb
ــــــــــــــــــــــــــــــــ
Referensi:
1. Hid âyah al-Adzkiyâ`
2. Salâlim al-Fudholâ`
3. Kifâyah al-Atiqiyâ`